Iran atau secara resmi juga disebut Republik Islam Iran adalah sebuah negara di Asia Tengah, yang terletak di pantai timur laut Teluk Persia, pantai barat laut Teluk Oman, dan pantai selatan Laut Kaspia. Iran merupakan Negara terbesar urutan ke 18 di dunia, luas wilayahnya 1.648.195 km², dengan populasi sekitar tujuh puluh juta jiwa. Negara ini cukup strategis karena terletak pada pusat Eurasia. Ibukota Iran yaitu Teheran, merupakan kota terbesar di Timur Tengah dan yang terpadat di Asia Baratdaya. Ekonomi Iran merupakan gabungan berbagai sektor, yaitu ladang-ladang minyak yang dimiliki negara dan swasta, pertanian di desa-desa, dan perdagangan dan jasa skala kecil.
Perekonomian Iran didominasi oleh ekspor minyak dan gas yang merupakan 50-70% dari pendapatan pemerintah dan 80% dari pendapatan ekspor antara tahun 2006 hingga 2008. Negara ini memiliki sektor publik yang cukup besar, dengan perkiraan 60% dari ekonomi secara langsung dikendalikan dan direncanakan secara terpusat oleh Negara.
Pada awal abad ke-21 sektor jasa menyumbangkan persentase terbesar dari PDB, diikuti oleh industri (pertambangan dan manufaktur) dan pertanian. Pada tahun 2006, sekitar 45% dari anggaran pemerintah berasal dari pendapatan minyak dan gas alam, dan 31% berasal dari pajak dan cukai.
Nilai tukar rata-rata 8.614 riyal Iran (IRR) per dolar AS pada tahun 2004. Laju inflasi rata-rata tahunan 14% pada periode 2000-2004. Iran memiliki $ 70 miliar dalam cadangan devisa sebagian besar dari ekspor minyak mentah (80% per 2007). Pada tahun 2007, PDB diperkirakan mencapai $ 610 miliar atau $ 3.160 per kapita, dengan total nilai export sebesar $ 65,42 miliar serta impor sebesar $ 42,5 miliar. Iran meiliki cadangan devisa di bank-bank asing pada pertengahan Februari 2008 mencapai lebih dari $ 81 miliar.
Tingginya harga minyak dalam beberapa tahun terakhir telah memungkinkan Iran untuk mengumpulkan hampir US $ 80 miliar dalam cadangan devisa. Namun peningkatan pendapatan ini belum mampu meredam kesulitan ekonomi, pengangguran dan inflasi yang mencapai dua digit. Menurut Bank Sentral Iran, inflasi naik menjadi 26% pada Desember 2008. Inefisiensi ekonomi, dan kurangnya investasi asing dan domestik telah mendorong peningkatan jumlah warga Iran untuk mencari pekerjaan di luar negeri.
Perbankan, keuangan dan asuransiPerekonomian Iran didominasi oleh ekspor minyak dan gas yang merupakan 50-70% dari pendapatan pemerintah dan 80% dari pendapatan ekspor antara tahun 2006 hingga 2008. Negara ini memiliki sektor publik yang cukup besar, dengan perkiraan 60% dari ekonomi secara langsung dikendalikan dan direncanakan secara terpusat oleh Negara.
Pada awal abad ke-21 sektor jasa menyumbangkan persentase terbesar dari PDB, diikuti oleh industri (pertambangan dan manufaktur) dan pertanian. Pada tahun 2006, sekitar 45% dari anggaran pemerintah berasal dari pendapatan minyak dan gas alam, dan 31% berasal dari pajak dan cukai.
Nilai tukar rata-rata 8.614 riyal Iran (IRR) per dolar AS pada tahun 2004. Laju inflasi rata-rata tahunan 14% pada periode 2000-2004. Iran memiliki $ 70 miliar dalam cadangan devisa sebagian besar dari ekspor minyak mentah (80% per 2007). Pada tahun 2007, PDB diperkirakan mencapai $ 610 miliar atau $ 3.160 per kapita, dengan total nilai export sebesar $ 65,42 miliar serta impor sebesar $ 42,5 miliar. Iran meiliki cadangan devisa di bank-bank asing pada pertengahan Februari 2008 mencapai lebih dari $ 81 miliar.
Tingginya harga minyak dalam beberapa tahun terakhir telah memungkinkan Iran untuk mengumpulkan hampir US $ 80 miliar dalam cadangan devisa. Namun peningkatan pendapatan ini belum mampu meredam kesulitan ekonomi, pengangguran dan inflasi yang mencapai dua digit. Menurut Bank Sentral Iran, inflasi naik menjadi 26% pada Desember 2008. Inefisiensi ekonomi, dan kurangnya investasi asing dan domestik telah mendorong peningkatan jumlah warga Iran untuk mencari pekerjaan di luar negeri.
Pemerintah membuat pinjaman atau kredit yang disediakan untuk industri dan proyek-proyek pertanian, terutama melalui bank. Pada tahun 1979, pemerintah menasionalisasi semua bank swasta dan mengumumkan pembentukan sebuah sistem perbankan yang berlandaskan sesuai dengan hukum Islam, bunga pinjaman diganti dengan bagi hasil. Sistem ini mulai berlaku pada pertengahan tahun 1980-an.
Sistem perbankan Iran terdiri dari Bank sentral yang juga dikenal sebagai Bank Markazi, yang mengontrol mata uang dan mengawasi semua bank milik negara dan bank-bank swasta, serta beberapa bank komersial yang berkantor pusat di Teheran, tetapi memiliki cabang di seluruh negeri, juga bank pembangunan dan bank perumahan yang khusus mengurusi kredit rumah. Pemerintah mulai melakukan privatisasi sektor perbankan pada tahun 2001, ketika mengeluarkan izin kepada dua bank swasta baru.
Bursa Efek Tehran (Teheran Stock Exchange) memperdagangkan saham lebih dari 400 perusahaan terdaftar. Kapitalisasi pasar saham perusahaan yang listing di bursa itu bernilai $ 70 miliar pada tahun 2008.
Lima perusahaan asuransi milik negara mendominasi sektor perasuransian ini, empat di antaranya aktif dalam asuransi komersial, yaitu yang pertama adalah Iran Insurance Company, diikuti oleh Asia Insurance Company, Alborz Insurance Company, dan Dana Insurance Company. Pada 2001-2002 polis asuransi keuangan menyumbang 46% dari total premi keseluruhan, diikuti oleh asuransi kesehatan (13%), asuransi kebakaran (sekitar 10%) dan asuransi jiwa (9,9%).
Pada tahun 1983 Hukum Perbankan Islam Iran disahkan oleh Majelis Islam Iran. Menurut hukum ini, bank-bank Iran hanya dapat terlibat dalam transaksi Islam bebas bunga (bunga dianggap sebagai usury dan riba, yang dilarang oleh Islam serta kitab suci Al-Qur'an). Berbagai imbalan transaksi komersial yang melibatkan pertukaran barang dan jasa dengan pembagian keuntungan diasumsikan sebagai laba.
Semua transaksi tersebut dilakukan melalui kontrak Islam, seperti Mozarebe, Foroush Aghsati, Joale, Salaf, dan Gharzol-hassane. Rincian dari kontrak-kontrak ini dan praktik terkait diuraikan di Pedoman Hukum Perbankan Iran. Hukum ini menjelaskan dan memberi kewenangan versi Syi'ah Iran mengenai berbagai hukum transaksi komersial Islam. Sistem perbankan Iran mematuhi aturan-aturan Islam yang melarang membayar bunga.
Perserikatan Bangsa-Bangsa mengelompokkan ekonomi Iran sebagai semi-berkembang karena angka pertumbuhan tahunan hanya sebesar 6%, serta masih banyaknya industri–industri skala kecil yang beraneka ragam.
Iran merupakan pengekspor minyak terbesar kedua diantara Negara pengekspor minyak (OPEC). Cadangan gas alam serta minyak buminya merupakan terbesar kedua di dunia. Tahun 2005 output minyak bumi rata-rata 4 juta barel per hari (640.000 m³/d), namun jika dibandingkan dengan puncaknya yang pernah mencapai 6 juta barel per hari pada tahun 1974.
The Fourth Five-year economic development plan (2005-10)
Rencana Pembangunan Ekonomi Lima Tahun yang Keempat (2005-10) menetapkan pedoman untuk pengembangan perdagangan internasional selama lima tahun kedepan. Pemerintah memfokuskan untuk memperluas perdagangan dengan komunitas global dan aktif di pasar internasional. Untuk mencapai tujuan ini, pemerintah Iran akan meningkatan ekspor secara substansial.
Dalam percaturan lokal, pemerintah memprioritaskan untuk meningkatkan keadilan sosial dengan mengatur pasar domestik dan menjaga pasokan kebutuhan pokok. Pemerintah juga untuk mengatur penetapan tingkat harga untuk harga komoditas dasar dan pelayanan umum. Iran diproyeksikan untuk memproduksi 29 juta ton baja pada akhir Rencana Pembangunan Ekonomi Keempat (2005-2010) dan 55 juta ton pada tahun 2025.
Selama lima tahun rencana pembangunan ekonomi itu juga ditargetkan untuk terciptanya jaringan "Internet nasional", serta target pertumbuhan sebesar 15% per tahun untuk jaringan jalan kereta api, diperkenalkannya bank asing, memperbesar ekspansi petrokimia dengan meningkatkan output hingga empat kali lipat menjadi 56 juta ton per tahun, penciptaan lapangan kerja baru dengan target 700.000 per tahun, penambahan daya listrik sebesar 6.000 megawatt (MW) melalui teknologi nuklir pada tahun 2010 untuk memenuhi meningkatnya permintaan atas energi.
Meskipun sebagian besar penduduk bekerja di sektor pertanian, produksi pertanian telah jatuh secara konsisten sejak tahun 1960-an. Pada akhir 1990-an, Iran menjadi importir makanan utama, dan kesulitan ekonomi di pedesaan telah mendorong sejumlah besar orang untuk bermigrasi ke kota-kota.
Iran memiliki tingkat usia harapan hidup yang cukup tinggi, akan tetapi begitu juga tingkat pengangguran, serta inflasi berada dalam kisaran 20% per tahun. Negara ini sangat bergantung pada ekstraksi minyak bumi dan gas alam untuk ekspor, dan pemerintah semakin kesulitan dalam menyediakan kesempatan bagi yang lebih muda sehingga menyebabkan tumbuhnya rasa frustrasi di kalangan bawah dan kelas menengah Iran.
Setelah berakhirnya permusuhan dengan Irak pada tahun 1988, pemerintah mencoba untuk mengembangkan sektor komunikasi, transportasi, manufaktur, kesehatan, pendidikan, infrastruktur energi (termasuk fasilitas tenaga nuklir), juga telah memulai proses menghubungkan infrastruktur komunikasi dan transportasi dengan negara tetangga.
Sistem perbankan Iran terdiri dari Bank sentral yang juga dikenal sebagai Bank Markazi, yang mengontrol mata uang dan mengawasi semua bank milik negara dan bank-bank swasta, serta beberapa bank komersial yang berkantor pusat di Teheran, tetapi memiliki cabang di seluruh negeri, juga bank pembangunan dan bank perumahan yang khusus mengurusi kredit rumah. Pemerintah mulai melakukan privatisasi sektor perbankan pada tahun 2001, ketika mengeluarkan izin kepada dua bank swasta baru.
Bursa Efek Tehran (Teheran Stock Exchange) memperdagangkan saham lebih dari 400 perusahaan terdaftar. Kapitalisasi pasar saham perusahaan yang listing di bursa itu bernilai $ 70 miliar pada tahun 2008.
Lima perusahaan asuransi milik negara mendominasi sektor perasuransian ini, empat di antaranya aktif dalam asuransi komersial, yaitu yang pertama adalah Iran Insurance Company, diikuti oleh Asia Insurance Company, Alborz Insurance Company, dan Dana Insurance Company. Pada 2001-2002 polis asuransi keuangan menyumbang 46% dari total premi keseluruhan, diikuti oleh asuransi kesehatan (13%), asuransi kebakaran (sekitar 10%) dan asuransi jiwa (9,9%).
Pada tahun 1983 Hukum Perbankan Islam Iran disahkan oleh Majelis Islam Iran. Menurut hukum ini, bank-bank Iran hanya dapat terlibat dalam transaksi Islam bebas bunga (bunga dianggap sebagai usury dan riba, yang dilarang oleh Islam serta kitab suci Al-Qur'an). Berbagai imbalan transaksi komersial yang melibatkan pertukaran barang dan jasa dengan pembagian keuntungan diasumsikan sebagai laba.
Semua transaksi tersebut dilakukan melalui kontrak Islam, seperti Mozarebe, Foroush Aghsati, Joale, Salaf, dan Gharzol-hassane. Rincian dari kontrak-kontrak ini dan praktik terkait diuraikan di Pedoman Hukum Perbankan Iran. Hukum ini menjelaskan dan memberi kewenangan versi Syi'ah Iran mengenai berbagai hukum transaksi komersial Islam. Sistem perbankan Iran mematuhi aturan-aturan Islam yang melarang membayar bunga.
Perserikatan Bangsa-Bangsa mengelompokkan ekonomi Iran sebagai semi-berkembang karena angka pertumbuhan tahunan hanya sebesar 6%, serta masih banyaknya industri–industri skala kecil yang beraneka ragam.
Iran merupakan pengekspor minyak terbesar kedua diantara Negara pengekspor minyak (OPEC). Cadangan gas alam serta minyak buminya merupakan terbesar kedua di dunia. Tahun 2005 output minyak bumi rata-rata 4 juta barel per hari (640.000 m³/d), namun jika dibandingkan dengan puncaknya yang pernah mencapai 6 juta barel per hari pada tahun 1974.
The Fourth Five-year economic development plan (2005-10)
Rencana Pembangunan Ekonomi Lima Tahun yang Keempat (2005-10) menetapkan pedoman untuk pengembangan perdagangan internasional selama lima tahun kedepan. Pemerintah memfokuskan untuk memperluas perdagangan dengan komunitas global dan aktif di pasar internasional. Untuk mencapai tujuan ini, pemerintah Iran akan meningkatan ekspor secara substansial.
Dalam percaturan lokal, pemerintah memprioritaskan untuk meningkatkan keadilan sosial dengan mengatur pasar domestik dan menjaga pasokan kebutuhan pokok. Pemerintah juga untuk mengatur penetapan tingkat harga untuk harga komoditas dasar dan pelayanan umum. Iran diproyeksikan untuk memproduksi 29 juta ton baja pada akhir Rencana Pembangunan Ekonomi Keempat (2005-2010) dan 55 juta ton pada tahun 2025.
Selama lima tahun rencana pembangunan ekonomi itu juga ditargetkan untuk terciptanya jaringan "Internet nasional", serta target pertumbuhan sebesar 15% per tahun untuk jaringan jalan kereta api, diperkenalkannya bank asing, memperbesar ekspansi petrokimia dengan meningkatkan output hingga empat kali lipat menjadi 56 juta ton per tahun, penciptaan lapangan kerja baru dengan target 700.000 per tahun, penambahan daya listrik sebesar 6.000 megawatt (MW) melalui teknologi nuklir pada tahun 2010 untuk memenuhi meningkatnya permintaan atas energi.
Meskipun sebagian besar penduduk bekerja di sektor pertanian, produksi pertanian telah jatuh secara konsisten sejak tahun 1960-an. Pada akhir 1990-an, Iran menjadi importir makanan utama, dan kesulitan ekonomi di pedesaan telah mendorong sejumlah besar orang untuk bermigrasi ke kota-kota.
Iran memiliki tingkat usia harapan hidup yang cukup tinggi, akan tetapi begitu juga tingkat pengangguran, serta inflasi berada dalam kisaran 20% per tahun. Negara ini sangat bergantung pada ekstraksi minyak bumi dan gas alam untuk ekspor, dan pemerintah semakin kesulitan dalam menyediakan kesempatan bagi yang lebih muda sehingga menyebabkan tumbuhnya rasa frustrasi di kalangan bawah dan kelas menengah Iran.
Setelah berakhirnya permusuhan dengan Irak pada tahun 1988, pemerintah mencoba untuk mengembangkan sektor komunikasi, transportasi, manufaktur, kesehatan, pendidikan, infrastruktur energi (termasuk fasilitas tenaga nuklir), juga telah memulai proses menghubungkan infrastruktur komunikasi dan transportasi dengan negara tetangga.
No comments:
Post a Comment