Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. MSDM adalah ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisen membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. (Drs. Melayu S. P. Hasibuan)
Unsur-unsur manajemen :
1.Men
2.Money
3.Methode
4.Materials
5.Machines
6.Market
Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pertanyaannya yaitu apa yang diatur, apa tujuannya diatur, mengapa harus diatur, siapa yang mengatur, dan bagaimana mengaturnya.
1.Yang diatur adalah semua unsur manajemen, yakni 6 M.
2.Tujuannya diatur adalah agar 6 M lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam mewujudkan tujuan.
3.Harus diatur supaya 6 M bermanfaat optimal, terkoordianasi dan terintegrasi dengan baik dalam menunjang terwujudnya tujuan organisasi.
4.Yang mengatur adalah pimpinan dengan kepemimpinannya yaitu pimpinan puncak, manajer madya, dan supervise.
5.Mengaturnya adalah melakukan kegiatan urut-urutan fungsi manajemen terrsebut.
Unsur men (manusia) ini berkembang menjadi suatu bidang ilmu manajemen yang di sebut manajemen sumber daya manusia atau di singkat MSDM yang merupakan terjemahan man power manajemen. Sedang manajemen yang mengatur unsur manusia ini ada yang menyebutnya manajemen kepegawaian atau manajemen personalia (personel manajement).
Persamaan MSDM dengan Manajemen Personalia adalah keduanya merupakan ilmu yang mengatur unsur manusia dalam suatu organisasi, agar mendukung terwujudnya tujuan.
Perbedaan MSDM dengan Manajemen Personalia yaitu :
Fokus kajian MSDM adalah masalah tenaga kerja manusia yang diatur menurut fungsinya agar efektif dan efisien dalam mewujudkan tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Karyawan adalah perencana, pelaku, dan selalu berperan aktif dalam setiap aktivitas perusahaan.
Komponen MSDM :
1. Pengusaha (investor)
2. Karyawan ; penjual jasa (pikiran dan tenaga) untuk mengerjakan suatu pekerjaan yang diberikan dan berhak memperoleh kompensasi sesuai dengan perjanjian.
Peranan MSDM :
1.Menetapkan jumlah, kualitas, dan penempatan tenaga kerja yang efektif berdasarkan job description, job specification, job requirement, job evaluation.
2.Menetapkan penarikan, seleksi,dan penempatan berdasar asas the right man in the right place and the right man in the right job.
3.Menetapkan program kedejahteraan, pengembangan, promosi, dan pemberhentian.
4.Meramalkan penawaran dan pemanfaatan SDM yang akan datang.
5.Memperkirakan kondisi perekonomian dan kondisi perusahaan.
6.Memonitor UU perburuhan dan kebijakan lainnya.
7.Memonitor kemajuan teknik dan perkembangan serikat buruh.
8.Melaksanakan pendidikan, latihan, dan penilaian perstasi karyawan.
9.Mengatur mutasi karyawan.
10.Mengatur pemberhentian, pensiun, dan pesangon.
Metode Pendekatan MSDM :
1.Pendekatan mekanis (automatitation approach)
Mekanisasi (otomatisasi) adalah mengganti peranan tenaga kerja manusia dengan tenaga mesin untuk melakukan pekerjaan berdasar pertimbangan ekonomis, kemanusiaan, efektifitas, dan kemampuan yang lebih besar dan lebih baik. Dampak negatifnya yaitu pengangguran teknologis, keamanan ekonomis, organisasi buruh, kebanggan dalam pekerjaan berkurang.
2.Pendekatan Paternalis (paternalistic approach)
Pada pendekatan ini manajer mengarahkan bawahannya seperti bapak terhadap anak-anaknya. Para bawahan diperlakukan baik, fasilitas-fasilitas diberikan, bawahan dianggap sebagai anak-anaknya. Namun pendekatan ini mengakibatkan karyawan menjadi manja, malas, sehingga produktivitas kerjanya menurun. Akhirnya laba berkurang bahkan perusahaan bisa rugi.
3.Pendekatan Sistem Sosial
Dalam pendekatan ini, manajer mengakui dan menyadari bahwa tujuan perusahaan baru akan tercapai jika terbina kerja sama yang harmonis serta terjadi interaksi yang baik diantara semua karyawan. Hal ini berdasar atas rasa saling ketergantungan, interaksi, dan keterkaitan di antara sesama karyawan.
Fungsi SDM :
1.Perencanaan : merencanakan tenaga kerja secara efektif serta efisien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan.
2.Pengoraganisasian : menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi, dan koordinasi dalam organisasi.
3.Pengarahan : mengarahkan semua karyawan agar mau bekerja sama dengan baik.
4.Pengendalian : mengendalikan semua karyawan agar mau menaati peraturan perusahaan dan bekerja sesuai rencana.
5.Pengadaan : proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
6.Pengembangan : proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis, konsptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan.
7.Kompensasi : pemberian balas jasa langsung dan tidak langsung, uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada perusahaan.
8.Pengintegrasian : kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerjasama yang serasi dan saling menguntungkan.
9.Pemeliharaan : kegiatan untuk memelihara atau menigngkatakan kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan, agar mereka tetap mau bekerja sama sampai pensiun.
10.Kedisiplinan : keinginan dan kesadaran untuk menaati peraturan-peraturan perusahaan dan norma-norma sosial.
11.Pemberhentian : putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu perusahaan, yang diatur dalam UU No. 12 tahun 1964.
Unsur-unsur manajemen :
1.Men
2.Money
3.Methode
4.Materials
5.Machines
6.Market
Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pertanyaannya yaitu apa yang diatur, apa tujuannya diatur, mengapa harus diatur, siapa yang mengatur, dan bagaimana mengaturnya.
1.Yang diatur adalah semua unsur manajemen, yakni 6 M.
2.Tujuannya diatur adalah agar 6 M lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam mewujudkan tujuan.
3.Harus diatur supaya 6 M bermanfaat optimal, terkoordianasi dan terintegrasi dengan baik dalam menunjang terwujudnya tujuan organisasi.
4.Yang mengatur adalah pimpinan dengan kepemimpinannya yaitu pimpinan puncak, manajer madya, dan supervise.
5.Mengaturnya adalah melakukan kegiatan urut-urutan fungsi manajemen terrsebut.
Unsur men (manusia) ini berkembang menjadi suatu bidang ilmu manajemen yang di sebut manajemen sumber daya manusia atau di singkat MSDM yang merupakan terjemahan man power manajemen. Sedang manajemen yang mengatur unsur manusia ini ada yang menyebutnya manajemen kepegawaian atau manajemen personalia (personel manajement).
Persamaan MSDM dengan Manajemen Personalia adalah keduanya merupakan ilmu yang mengatur unsur manusia dalam suatu organisasi, agar mendukung terwujudnya tujuan.
Perbedaan MSDM dengan Manajemen Personalia yaitu :
- MSDM dikaji secara makro, sedangkan manajemen personalia dikaji ecara mikro.
- Bagi MSDM karyawam adalah kekayaan utama organisasi, harus dipelihara secara baik. Bagi manajemen personalia karyawan adlah factor produksi jadi harus dimanfaatkan secara produktif.
- MSDM pendekatannya secara modern, sedangkan manajemen personalia pendekatannya secara klasik.
Fokus kajian MSDM adalah masalah tenaga kerja manusia yang diatur menurut fungsinya agar efektif dan efisien dalam mewujudkan tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Karyawan adalah perencana, pelaku, dan selalu berperan aktif dalam setiap aktivitas perusahaan.
Komponen MSDM :
1. Pengusaha (investor)
2. Karyawan ; penjual jasa (pikiran dan tenaga) untuk mengerjakan suatu pekerjaan yang diberikan dan berhak memperoleh kompensasi sesuai dengan perjanjian.
- Karyawan Operasional ; mengerjakan secara langsung
- Karyawan Manajerial ; berhak memerintah bawahan
- Manajer lini ; berhak dan bertanggung jawab merealisasikan tujuan perusahaan
- Manajer staf ; berhak memberikan saran dan pelayanan untuk memperlancar tugas manajer lini
Peranan MSDM :
1.Menetapkan jumlah, kualitas, dan penempatan tenaga kerja yang efektif berdasarkan job description, job specification, job requirement, job evaluation.
2.Menetapkan penarikan, seleksi,dan penempatan berdasar asas the right man in the right place and the right man in the right job.
3.Menetapkan program kedejahteraan, pengembangan, promosi, dan pemberhentian.
4.Meramalkan penawaran dan pemanfaatan SDM yang akan datang.
5.Memperkirakan kondisi perekonomian dan kondisi perusahaan.
6.Memonitor UU perburuhan dan kebijakan lainnya.
7.Memonitor kemajuan teknik dan perkembangan serikat buruh.
8.Melaksanakan pendidikan, latihan, dan penilaian perstasi karyawan.
9.Mengatur mutasi karyawan.
10.Mengatur pemberhentian, pensiun, dan pesangon.
Metode Pendekatan MSDM :
1.Pendekatan mekanis (automatitation approach)
Mekanisasi (otomatisasi) adalah mengganti peranan tenaga kerja manusia dengan tenaga mesin untuk melakukan pekerjaan berdasar pertimbangan ekonomis, kemanusiaan, efektifitas, dan kemampuan yang lebih besar dan lebih baik. Dampak negatifnya yaitu pengangguran teknologis, keamanan ekonomis, organisasi buruh, kebanggan dalam pekerjaan berkurang.
2.Pendekatan Paternalis (paternalistic approach)
Pada pendekatan ini manajer mengarahkan bawahannya seperti bapak terhadap anak-anaknya. Para bawahan diperlakukan baik, fasilitas-fasilitas diberikan, bawahan dianggap sebagai anak-anaknya. Namun pendekatan ini mengakibatkan karyawan menjadi manja, malas, sehingga produktivitas kerjanya menurun. Akhirnya laba berkurang bahkan perusahaan bisa rugi.
3.Pendekatan Sistem Sosial
Dalam pendekatan ini, manajer mengakui dan menyadari bahwa tujuan perusahaan baru akan tercapai jika terbina kerja sama yang harmonis serta terjadi interaksi yang baik diantara semua karyawan. Hal ini berdasar atas rasa saling ketergantungan, interaksi, dan keterkaitan di antara sesama karyawan.
Fungsi SDM :
1.Perencanaan : merencanakan tenaga kerja secara efektif serta efisien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan.
2.Pengoraganisasian : menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi, dan koordinasi dalam organisasi.
3.Pengarahan : mengarahkan semua karyawan agar mau bekerja sama dengan baik.
4.Pengendalian : mengendalikan semua karyawan agar mau menaati peraturan perusahaan dan bekerja sesuai rencana.
5.Pengadaan : proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
6.Pengembangan : proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis, konsptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan.
7.Kompensasi : pemberian balas jasa langsung dan tidak langsung, uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada perusahaan.
8.Pengintegrasian : kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerjasama yang serasi dan saling menguntungkan.
9.Pemeliharaan : kegiatan untuk memelihara atau menigngkatakan kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan, agar mereka tetap mau bekerja sama sampai pensiun.
10.Kedisiplinan : keinginan dan kesadaran untuk menaati peraturan-peraturan perusahaan dan norma-norma sosial.
11.Pemberhentian : putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu perusahaan, yang diatur dalam UU No. 12 tahun 1964.
No comments:
Post a Comment